Guru Nias Utara Setubuhi Bocah, Chat Mesum Terungkap

Kasus dugaan tindak pidana pencabulan kembali mencoreng dunia pendidikan di Nias Utara, Sumatera Utara. Seorang oknum guru berinisial AS (30) dilaporkan telah melakukan persetubuhan terhadap seorang siswinya yang masih berusia 14 tahun. Fakta yang lebih menghebohkan, percakapan mesum antara pelaku dan korban terungkap melalui telepon seluler korban, menjadi bukti kuat dalam penyelidikan.

Kapolres Nias AKBP Revi Nurvelani melalui Kasat Reskrim AKP Martua Manik membenarkan adanya kasus tersebut. “Benar, pelaku sudah kita amankan pada Rabu (1/5) malam di rumahnya,” ujar AKP Martua Manik, Kamis (2/5/2024), seperti dikutip dari detikSumut. Penangkapan AS dilakukan setelah polisi menerima laporan dari pihak keluarga korban yang merasa keberatan atas perbuatan pelaku.

Berdasarkan hasil penyelidikan, perbuatan bejat AS diduga telah terjadi berulang kali sejak bulan Januari hingga April 2024. Modus pelaku adalah membujuk rayu korban melalui percakapan di telepon seluler. Isi chat mesum yang ditemukan menjadi bukti krusial yang menunjukkan adanya komunikasi tidak pantas dan mengarah pada tindakan persetubuhan.

“Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya. Kita juga mengamankan barang bukti berupa handphone milik korban yang berisi percakapan antara pelaku dan korban,” lanjut AKP Martua Manik.

Kasus ini sontak menimbulkan kemarahan dan keprihatinan di kalangan masyarakat Nias Utara. Dinas Pendidikan setempat menyatakan akan memberikan sanksi tegas jika terbukti bersalah. Organisasi perlindungan anak juga mengecam keras tindakan pelaku dan mendesak agar hukuman yang setimpal diberikan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Saat ini, pelaku AS telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Nias untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kemungkinan adanya korban lain. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap interaksi antara guru dan siswa serta perlunya edukasi mengenai bahaya pelecehan seksual sejak dini. Masyarakat berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga dan tidak terulang kembali di kemudian hari.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !